Ingin Menguasai Bahasa Inggris …
Ada perkataan yang sangat menarik sekali bagi para penuntut ilmu dari
seorang ‘alim Robbani, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin –semoga
Allah senantiasa merahmati beliau-.[1] Perkataan ini akan menepis
anggapan sebagian orang yang terlalu antipati jika ada yang ingin
menguasai bahasa Inggris karena disangka ini adalah bahasa orang kafir.
Padahal Syaikh Ibnu ‘Utsaimin sendiri
punya angan-angan agar bisa menguasai bahasa Inggris. Karena bahasa
Inggris bukan hanya menjadi bahasa non muslim saat ini, bahkan bahasa
ini sudah tersebar di berbagai negeri termasuk negeri kaum muslimin. Dan
satu sisi begitu manfaat, terutama bagi dakwah pada mereka yang non
muslim.
Coba perhatikan perkataan beliau berikut ini.
وإن كنا نرى كما هو واقع أن اللغة العربية أفضل اللغات وأشرفها؛ لأنها لغة
القرآن الكريم ولغة سيد المرسلين عليه الصلاة والسلام، لكن هذه لغة عالمية
مشهورة يتكلم بها المسلم والكافر، ثم هي مقررة عليك حتى وإن كانت لغة
الكفار، فإنك ربما تحتاجها في يوم من الأيام، أنا أتمنى أني أعرف هذه
اللغة؛ لأني وجدت فيها مصلحة كبيرة، يأتي رجل ليسلم بين يديك فلا تستطيع أن
تتفاهم معه
“Kami berpandangan–sebagaimana realitas yang
ada–bahwa bahasa Arab tetap adalah bahasa yang paling mulia. Karena
bahasa Arab adalah bahasa Al Qur’an Al Karim dan juga menjadi bahasa
para Rasul ‘alaihish sholaatu was salaam. Akan tetapi bahasa Inggris
adalah bahasa dunia yang begitu masyhur. Bahasa ini digunakan oleh
muslim dan kafir (sehingga sekarang tidak bisa lagi disebut bahasa khas
orang kafir, pen). Di samping itu, bahasa Inggris itu menjadi bahasa
yang wajib Anda pelajari (diberbagai jenjang pendidikan, pen). Andai
bahasa Inggris adalah bahasa khas orang kafir, boleh jadi pada suatu
waktu Anda membutuhkannya.
Aku sendiri berangan-angan, andai
saja aku bisa menguasai bahasa Inggris. Sungguh, aku melihat terdapat
manfaat yang amat besar bagi dakwah jika saja bahasa Inggris bisa
kukuasai. Karena jika kita tidak menguasai bahasa tersebut, bagaimana
kita bisa berdakwah jika ada yang masuk Islam di hadapan kita.”[2]
Pelajaran yang patut direnungkan. Jadi sebenarnya mempelajari bahasa
Inggris dilihat dari pemanfaatannya. Jika menguasai bahasa Inggris
supaya bisa sekedar melancong ke negeri-negeri kafir, tentu saja niatan
yang keliru. Namun jika tujuannya adalah untuk dakwah, ini sungguh
sangat mulia.
Ya Allah, mudahkanlah kami dalam dakwah untuk
memperjuangkan agama-Mu dan meninggikan kalimat-Mu yang mulia “laa ilaha
illallah” dengan ikhlas selalu mengharapkan wajah-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar